DPR Minta Polisi Tak Sembarangan Respons Lelucon Gus Dur

Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (23/1).
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian tidak sembarangan dalam merespons guyonan Gus Dur tentang polisi jujur (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian untuk tidak sembarangan dalam merespons guyonan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur soal polisi jujur.
Sahroni menyayangkan tindakan Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang melakukan pemeriksaan terhadap pria bernama Ismail Ahmad karena mengutip guyon Gus Dur tersebut.
"Jika tujuannya adalah untuk mengingatkan maka tidak masalah. Polisi juga bisa lebih berhati-hati dalam menanggapi candaan maupun kritikan dari masyarakat," kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (18/6).
Menurut Sahroni, guyonan Gus Dur tidak bertujuan menyerang kepolisian. Pernyataan itu justru nasihat abadi agar polisi tetap bekerja sesuai koridor, amanah, dan profesional.
Politikus Partai Nasdem itu menilai tidak seharusnya polisi menindak orang yang mengunggah ulang kutipan guyonan Gus Dur. Polisi harus menerimanya sebagai masukan, kata Sahroni.
"Jadi kita juga harus sama-sama fair, publik mengingatkan, polisi juga bisa menerima kritikan," tuturnya.
Ismail menulis, "Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng." Kalimat itu adalah salah satu kutipan terkenal dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.Sebelumnya, Polres Kepulauan Sula memeriksa warga bernama Ismail Ahmad. Ismail mengunggah kalimat kritik kepada polisi unggahan di Facebook.
Tindakan Polres Sula itu memicu protes keras, termasuk dari keluarga Gus Dur. Tagar #IndonesiaDaruratHumor pun masih menjadi trending topic di Twitter.
"Harusnya kalau polisi mau menuntut, menuntut Gus Dur, karena dia mengutip lelucon Gus Dur," ujar Alissa saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (17/6).

Komentar